Tuesday, January 29, 2013

Tulisan Lo, Karakter Lo

Dari dulu gue paling suka sama yang namanya puisi, sastra, dan pantun. dari situ gue banyak banget nulis dari sekedar iseng-iseng sampe bikin puisi yang berat bener bahasanya (udah macam pujangga khalik deh, hehe..). terus gue mulai lanjut coba iseng-iseng bikin artikel ringan, kaya berita sejauh pandang mata sampe cerita-cerita pendek.

Pas nulis gue cuma modal ilmu dari sekolahan doang. yang doktrinnya itu kalo kata guru bahasa setiap kita nulis bahasanya harus baku, sesuai ejaan yang disesuaikan, sopan, formal dan lainnya. makanya gue sampe skrg kebiasaan banget nulis apapun itu formal. nah, pas gue udah mulai masuk kuliah gue mulai deh ngadopsi gaya macem-macem orang pas nulis dan kebetulan di fakultas gue, fakultas hukum ada organisasi persnya.. nah, pas banget menurut gue.. disitulah gue langsung mutusin buat gabung sama organisasi pers itu.. namanya VIADUCT.

Dari gabung VIADUCT dan sampai akhirnya gue lulus dan sah sebagai sarjana muda, gue banyak banget dapet ilmu dan cara berfikir yang ga pernah gue seselin deh, mau di bidang nulis, organisasi, sosial, atau apapun deh.

Jawaban dari pertanyaan yang selama ini ada di kepala gue akhirnya kejawab, dari pas gue mulai nulis artikel pendek di kepala gue selalu muncul: "kenapa gue ga nyaman dengan gaya gue nulis ya?padahal gaya bahasa yang gue pake udah baku dan ga berat-berat amat buat umum. kalo gue bikin santai kaya dialog keseharian kira-kira layak ga ya? abis kaya kuno banget, kaya orang tua gue nulisnya..tapi entar yang ada tulisan gue dikira ga berkelas lagi.. gimana ya?"

Dan sejalan dengan pengalaman, gue banyak ketemu tokoh-tokoh muda yang juga nulis dengan gaya mereka yang sangat kritis dan tajam tapi dengan gaya tuh yang santai dan gue ngerasa gue banget. salah satunya itu Mas Pandji si penyanyi rapper yang aktif  di dunia sosial dankritis, terus saykoji, dan banyak banget yang muda-muda yang gue liat.

Mulai deh gue coba gabungin ilmu-ilmu yang udah gue dapet selama gue sekolah dan disitu lah gue nemu jawabannya! gue mulai coba nulis dengan gaya santai dan coba suruh temen-temen gue buat baca.. hasilnya...... well, they said its okay, its good! yess! dan mulai saat itu gue mulai ngerubah cara dan gaya penulisan gue, ya contohnya kaya yang sekarang ini gue tulis.. hehe.

Ternyata, inti dari nulis itu adalah yang penting lo tuh enjoy pas nulis dan tulisan lo itu jadi satu bagian dari diri lo, dan yang utama jelas kalo nulis kudu pake dasar. ga bisa ngasal juga hehe.
Karena tulisan itu bisa jadi cermin si penulis, kalo si pembaca bisa nilai si penulis dari tulisannya, itu yang dibilang tulisan lo bagus, tapi kalau belom, jangan langsung patah semangat trus langsung tutup buku.. harus tetep nulis sampai tulisan itu jadi karya yang bagus.

Ya intinya gue cuma mau bilang kalo tulisan itu ga harus terus menerus ikutin doktrin lama, jadi diri lo sendiri, menulis dengan bebas, bawa diri lo ke dalam tulisan lo.. jangan pernah takut menembus suatu batas dalam tembok penulisan karena kadang disitulah lo bisa nemuin jati diri lo dalam nulis.

Inget.. "membaca adalah jendela dunia dan menulis itu adalah awal pengetahuan, dan semua itu berawal dari niat untuk saling mencerdaskan satu sama lain."

Selamat menulis.

Salam Memanusiakan Manusia










Thursday, January 19, 2012

Masa Lalu ( Refleksi )

Dia bagian kehidupan yang pernah ku jalani..

Dia bagian dari sedihku dahulu..

Dia bagian kebahagiaan yang pernah singgah..

dan Dia adalah sebuah retakan jiwa yang tak pernah akan kembali..

Setiap insan manusia memiliki lembar jiwa hidup masing-masing..

melewati portal-portal emosi jiwa..

terkadang Dia mengikat erat..

terkadang Dia bias tanpa jejak..

terkadang Dia hilang karena keterpaksaan..

terkadang Dia pergi tak beralasan..

suka yang ditinggalkan hanyalah sesaat..

tetapi duka yang ditoreh berbekas keras..

bisa apakah kita?

teriak?

marah?

atau kah cukup dengan diam?

kenyataan yang harus ditempuh dihantui selalu oleh Dia..

setiap langkah kaki terpijak hanya teringat luka itu..

sesaat luka itu hilang.. 

tapi...

akan ada masa Dia kembali melalui mereka..

Dia tidak mungkin dihapuskan..

Dia hanya mungkin untuk dipendam..

jalani.. hadapi..

karena Dia tidak bisa kita benci..

karena Dia tidak bisa kita buang..

karena Dia..

Dia sang Masa Lalu..



 NB: ungkapan perasaan yang sedang masa penyembuhan yg terluka kembali (18 Januari 2012 di suatu  
        tempat di pojok kota bintaro) .

Thursday, January 5, 2012

Hukum Rimba ( Refleksi )

Era beradu sangat cepat,
beralih dari masa ke masa menuju suatu bentuk sempurna..
apakah nyata?TIDAK!

Semua itu hanyalah topeng!
semua yang kuat berkuasa, layaknya pedalaman hutan..
bertopengkan keadilan dan kesamaan..

Hanya tampak luar yang elok,
nyatanya hukum rimba itu tidak pernah hilang..
penindasan tidak akan pernah hilang..
karena sang raja rimba tidka pernah berganti..
hanya memperhalus caranya bak benang putih polos..

ya.. inilah dunia kita..

*dipersembahkan untuk para wakil rakyat yang terhormat

Wednesday, January 4, 2012

Pilar Kebangsaan yang Memudar

Dulu semasa saya kecil saya ingat betul saya selalu diajarkan dirumah dan disekolah akan nilai-nilai luhur kebangsaan, nilai yang membuat saya itu bangga akan bangsa ini, bangsa yang kaya akan keragaman dari suku, agama, dan ras. banyak sekali dulu saya diajarkan tentang berbagai budaya yang ada seperti dayak, jawa, sulawesi dan lainnya. yang jelas semasa saya kecil adalah masa dimana saya merasa bangsa ini bangsa yang menerima keragaman, bangsa yang memiliki rasa toleransi yang tinggi antar sesama. indonesia sangatlah indah menurut saya semasa kecil dulu. karena dimana-mana diterapkan nilai-nilai luhur yang membuat setiap generasi penerus itu adalah sosok yang berkarakter pluralis.

yang paling saya suka dulu adalah pada saat duduk dibangku sekolah dasar, pada saat kita selalu melaksanakan upacara hari senin yang diwajibkan. disana lah saya bisa selalu mendengar lagu-lagu kebangsaan yang sangat indah dan membuat saya semakin ingin menjadi orang yang berguna bagi bangsa. ingat akan sejarah para pahlawan, para pejuang kemerdekaan sehingga sampai bisa membentuk NKRI ini. namun, saat ini saya sangat sedih, karena tidak lagi saya bisa melihat setiap sekolah melaksanakan upacara dihari senin, mungkin masih ada beberapa sekolah di daerah dan dikota yang melaksanakan tapi kebanyakan tidak. entah kenapa, padahal menurut saya itu salah satu faktor yang bisa membuat generasi-generasi muda ini memiliki karakter kebangsaan yang kental.

Bahkan dulu saya ingat sekali di sekolah-sekolah negeri itu mengajarkan nilai agama yang sangat luhur bukan doktrinisasi seperti sekarang. dulu pengajaran agama di sekolah sangat baik dan kental, bahkan jelas. tapi sekarang saya melihat adanya sedikit doktrin-doktrin yang dapat membuat munculnya bibit anti keragamaan. apapun agama yang diajarkan semua itu sama untuk zaman sekarang. pelajaran agama semasa saya kecil selalu menerapkan dan memasukkan nilai-nilai luhur pilar kebangsaan didalamnya yang juga menjadi dasar bangsa negara ini, Pancasila. tapi sekarang apakah iya Pancasila masih dimasukkan dalam pelajaran agama? sekali lagi dengan menyesal saya katakan, tidak semua bahkan kebanyakan tidak melakukan itu. menyedihkan sekali bagaimana melihat cara kita semua mendidik generasi muda sekarang. hanya nilai kebencian, kekerasan dan ketidakpedulian yang lebih mencolok dibanding nilai kebangsaan.

Saya rasa nilai luhur yang selalu saya dan mungkin rekan-rekan terima dulu patut untuk diprioritaskan sekarang dalam bidang pendidikan, sebelum generasi ini tumbuh menjadi generasi yang lupa akan jati diri bangsa yang sesungguhnya yaitu pluralis. bagi saya ada 2 nilai luhur yang menurut saya dapat dikatakan sebagai pilar kebangsaan untuk bangsa ini yang pertama adalah nilai dari PANCASILA, dan yang kedua adalah nilai dari SUMPAH PEMUDA. kedua pilar ini merupakan titik vital dalam membangun karakter generasi bangsa , bagaimana tidak? semua telah dirumuskan secara jenius oleh leluhur pejuang kita kedalam pilar bangsa tersebut. bila sejak dini pilar-pilar tersebut tetap ditanamkan kedalam setiap diri kita pastilah kita akan jadi bangsa yang jauh lebih maju.

Kenapa saya mengatakan pilar-pilar ini sangat penting? coba kita lihat lagi apa sih Pancasila itu :

PANCASILA

1. KETUHANAN YANG MAHA ESA
2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
3. PERSATUAN INDONESIA
4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM 
    PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN
5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

Mari kita baca baik-baik dan renungi kelima sila tersebut dan lihat nilai luhur yang dirumuskan didalamnya. sejak dahulu para leluhur kita sudah merumuskan suatu dasar yang sesuai dengan jati diri bangsa ini, keragaman. dulu Pancasila selalu saya terima saat saya mulai duduk di bangku SD sampai SMA. bayangkan jika generasi muda kita dari awal telah ditanami dengan nilai Pancasila secara mendalam, maka kita akan memiliki banyak generasi maju dan bisa membanggakan Indonesia ini.

lalu, pilar kebangsaan yang kedua yang bagi saya sangat penting dalam membangun karakter bangsa adalah yang selalu diperingati setiap tanggal 28 Oktober, ya.. itu adalah nilai luhur dari SUMPAH PEMUDA, masih ingat dengan isi nya?

SUMPAH PEMUDA

1. KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGAKU BERTUMPAH DARAH YANG SATU, 
    TANAH AIR INDONESIA
2. KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGAKU BERBANGSA YANG SATU, 
    BANGSA INDONESIA
3. KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENJUNJUNG BAHASA PERSATUAN, 
    BAHASA INDONESIA

dari yang tersirat saja didalam sumpah pemuda seharusnya kita bisa langsung sadar kalau sejak awal bangsa ini sudah menjunjung tinggi nilai keragamaan, mendahulukan kebangsaan diatas segala kepentingan suku, agama, dan ras. dulu saat saya disuruh mengumandangkan sumpah pemuda saya hanya sekedar membaca saja tetapi lama kelamaan saat saya mulai bisa mengerti ternyata saya bangga mengenal sumpah pemuda dan bisa menyuarakannya. bayangkan bila setiap jati diri kita memegang kuat nilai semangat pemuda indonesia ini, mungkin tidak dapat menghilangkan secara bersih nilai anti-pluralis, nilai kekerasan, mental kekacauan tetapi setidaknya kita bisa memulai untuk mencegah dan lagi membangun karakter yang berbangsa ini.

lihatlah kedua pilar kebangsaan yang sangat kuat ini, andai saja nilai luhur ini tidak dilupakan oleh kita hanya karena perkembangan zaman dan perkembangan pemikiran pengkotakan. pasti bangsa ini akan menjadi bangsa yang hebat yang bisa saling membangun dalam seluruh keragaman yang ada. memang mulai memudar nilai-nilai ini tapi apakah kita mau membuatnya hilang? relakah kita kehilangan jati diri bangsa kita yang sesungguhnya? apakah kita mau membuat semua perjuangan para leluhur kita menjadi sia-sia?

saya rasa kita harus kembali sadar, bahwa ini penting untuk perubahan yang kita butuhkan bagi bangsa yang 'terpuruk' ini. mari kita sama-sama bangun kembali jati diri bangsa yang plurais dan nasionalis seperti dahulu. mari mulai dari diri kita lalu kita bawa kepada sekitar kita. ingatlah, apapun suku, agama, dan ras kita.. KITA ADALAH SATU, BANGSA INDONESIA. 

"..bangsa yang hebat adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah.." (Bung Karno)

Monday, December 26, 2011

Wakil Rakyat ( Dari Rakyat Dan Untuk Rakyat? )

"wahai bapak presiden.. dengarkah anda jeritan kami yang diintimidasi?dengarkah anda suara kami yang ditindas? melihat kah anda saat kami tersiksa atau bapak presiden sengaja berpura-pura tidak melihat semua tindakan keji terhadap kami? sepertinya yang bapak perdulikan hanyalah harta dan kekuasaan bukan? anda lupa anda bisa diatas karena siapa? ingat pak, karena kami bapak bisa diatas sana.. karena kami percaya kepada bapak. kami pikir anda bukan lah politikus-politikus busuk seperti diluar sana tapi ternnyata.. tidak jauh berbeda. bahkan bapak lebih keji karena tidak memiliki moral. mau sampai kapan kami dijadikan sasaran? kami ini seharusnya menerima apa yang menjadi hak kami sebagai warga negara indonesia, apa itu hak kami perhatikan baik-bak wahai bapak presiden dan para wakil rakyat yang terhormat, kami berhak atas RASA AMAN, KEMAKMURAN, KESEJAHTERAAN, dan KEADILAN bukan PENINDASAN, PERAMPASAN HAK DAN INTIMIDASI"

*sebuah surat dari seseorang ibu yg menjadi korban keberingasan seorang aparat kepolisian

Dinamika di negeri ini semakin hari semakin ruwet, bagaimana tidak? dimana-mana terjadi aksi protes, dimana-mana terjadi benturan antara rakyat dan pemerintah. apa ini yang kita inginkan? inikah yang diagendakan oleh pemerintah? apakah seperti ini yang namanya perwakilan dari rakyat? saya rasa mereka yang ada dikursi panas sudah lupa janji-janji mereka terhadap kita. ya.. memang janji hanyalah sebatas janji, kumpulan kata manis yang mampu menghipnotis kita berkali-kali dalam jangka waktu yang juga tidak singkat. pantaskah kita menamakan diri kita para kumpulan orang bodoh yang selalu jatuh pada janji manis mereka?silahkan renungkan sendiri.

kemudian lihatlah sekarang, para wakil rakyat yang harusnya bekerja memikirkan nasib rakyat banyak dan juga nasib negara ini, sekarang mereka hanya bisa saling menuding, saling menjatuhkan demi membela 'nama baik' masing-masing partai dan yang lebih parah adalah mereka hanya berfikir keras untuk bagaimana agar kantong mereka semua terisi penuh dengan pundi-pundi yang harusnya diberikan kepada yang berhak. mereka pun berlomba-lomba tidak hanya untuk memperkaya diri mereka sendiri tetapi partai dimana mereka diusung pun diperkaya. rakyat dan para pejuang keadilan pun tidak bisa bergerak, knp? karena para penguasa menggunakan kekuasaan mereka untuk menutup ruang gerak  para pejuang-pejuang minoritas ini. mereka mengerahkan 'pasukan' negara untuk melawan mereka yang berkicau keras kepada pemerintah dengan topeng 'sesuai prosedur'. para penguasa pun melakukan banyak sekali manuver yang jenius untuk membuat titik fokus kami terpecah. istilah 'pengalihan isu' pun santer kita dengar di era SiBeYe ini, bagaimana tidak? setiap para tikus berdasi terjerat tindak pidana ada saja masalah baru yang timbul dan lagi-lagi itu menumbalkan rakyat.

bayangkan, tidak hanya sekali kasus-kasus pelanggaran HAM muncul di negara ini, semua menumbalkan rakyat, dan lebih tepatnya semua itu dilakukan oleh APARATUR NEGARA dengan ALASAN 'SESUAI PROSEDUR'. ingatkah kalian kasus #TragediTRISAKTI #TragediSEMANGGI yang terbukti terjadi pelanggaran HAM berat didalamnya namun tidak pernah selesai sampai sekarang? lalu ingatkah peristiwa berdarah yang terjadi di negara ini seperti #Freeport #Papua #Mesuji dan #Bima? saya tidak mengatakan bahwa semua ini kesalahan mutlak dari kesewenangan aparat yang bertindak keji tetapi lihatlah ini dari sisi aturan dan undang-undang. apakah benar bahwa dalam menindak massa yang dikategorikan 'melawan/menyerang' langsung ditembak mati? bukankah bila sesuai undang-undang dan aturan para aparat itu dapat menindak dengan cara MELUMPUHKAN? perlukah kita artikan satu persatu arti dari kata MELUMPUHKAN dan MEMBUNUH?  dan yang paling parah adalah kenapa sekarang aparat lebih dikenal sebagai 'pasukan bayaran' ? kalau memang benar begitu lantas untuk apa kita membayar pajak? kasarnya menurut saya, seragam mereka itu juga ada dari hasil pajak kita ya tapi kok dipakai untuk melawan rakyat, sepatu lapangan mereka yang dari pajak kita pun ya kok dipakai untuk menendang bahkan menginjak kami para rakyat? walau terkadang para aparat tersebut diadili dan divonis pun kami tidak merasa puas karena adanya kata-kata ini : "jeruk ya ga mungkin makan jeruk lah, hanya sebatas formalitas saja semua prosedur penghakiman terhadap aparat naka", bukankah ini gila? dan yang lebih parah adalah ketika saya mendengar kalimat dari seorang aparat POLISI yang dilaporkan ke tempat dia bertugas karena mendorong seorang nenek sampai jatuh kedalam saluran got, aparat itu berkata : "ya sudah, laporkan saja toh saya ini polisi.. sekarang masuk (bui) paling juga besok sudah keluar". inikah mental aparat kita sekarang?mental kesewenangan karena seragam yang mereka kenakan. entah bagaimana lagi kita harus 'melawan' para penguasa dan pasukannya ini tapi yang jelas kita harus bangkit melawan! tapi kita bisa apa? kita seperti para pemimpi yang berharap adanya tangan Tuhan turun langsung menghakimi mereka. sungguh ironis..

Tunggu.. pemimpi kah kita?inginkah kita hanya sekedar bermimpi? TIDAK! selama kita memiliki SEMANGAT untuk merubah keadaan bangsa ini maka percayalah bahwa kita bisa membuat semua menjadi lebih baik apapun resikonya! walau darah harus tertumpah, tapi itulah harga yang sepadan. setidaknya kita tidak hanya diam atau hanya bisa berkomentar layaknya komentator bola. lakukanlah sesuatu, walau hanya hal kecil tetapi itu bentuk perjuangan kita melawan rezim yang kacau balau ini. mulailah dari diri sendiri lalu mari kita bersama bersatu berjuang untuk melakukan perubahan pada bangsa dan negara yang dapat dikatakan mulai menuju kehancuran ini.

"..berhentilah untuk menyesal di akhir, lakukan semua yang terbaik tetapi berhentilah berfikir bahwa diri kita adalah selalu yang terbaik.."

Salam Perjuangan! 

Monday, November 14, 2011

Pancasilaku

Kita ini bangsa yang bermoral dan berjiwakan pancasila, dimana dengan bangga dan lantang kita mengatakan "Garuda di dadaku, merah putih tempatku bernaung". suatu pedoman bangsa yang telah ada sejak awal kemerdekaan bangsa kita dan merupakan suatu karya nada yang telah disiratkan oleh soekarno demi mengarahkan negara dan bangsa ke arah yang seharusnya. 
Sejalan dengan waktu yang terus bergulir, zaman pun ikut berubah seiring berjalannya era globalisasi. membuat bangsa kita terbuai akan perubahan, tetapi satu hal yang tak pernah berubah adalah pancasilaku, karena dia akan tetap ada berdiri tegar menjaga arah bangsa.

Segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang abadi kecuali "kepentingan". berawal dari jati diri bangsa, pancasila terjunjung tinggi ke angkasa sampai pada akhirnya mulai tak terhiraukan dan semakin kehilangan maknanya hanya karena kepentingan. Bangsa kita mulai lupa akan siapa jati diri mereka yang sebenarnya, mereka lupa bahwa kita adalah satu kesatuan seperti apa disiratkan pancasila.

Kulihat fenomena yang menyayat hati, peristiwa pertumapahan darah antar saudara di tanah ambon, mereka salaing mencaci, menyakiti satu sama lain hanya karena termakan isu kepentingan. melupakan apa yang pancasila jaga sampai sekarang yang merupakan hasil perjuangan bangsa untuk mencapai kemerdekaan ini.
Kapankah dapat aku melihat garudaku membawa pancasila terbang tinggi dengan senyuman indah? mungkin tak ada yang pernah tahu bila kita tetap seperti ini, bangsa yang hanya bisa terbuai akan perubahan lalu  mulai melupakan nilai pancasila. Lalu aku pun teringat akan satu hal terpenting yang terngiang di telingaku, "Ketuhanan Yang Maha Esa".

Ya, nilai itu merupakan nilai dasar bagi setiap insan bangsa yang merupakan salah satu dari kelima nilai pancasilaku. sebuah ideologi bangsa yang ada untuk menjadi dasar sebuah negara agar tetap pada alurnya yang lurus, tetapi mengapa terkadang banyak terlihat dimanfaatkan untuk mencapai keuntungan semata, hanya demi kekuasaan.  
Entah apa yang telah terjadi pada bangsa ini, yang jelas yang akan selalu menjadi pertanyaan adalah "Pancasilaku, kemanakah?". Apakah dia menjaga?ataukah kita yang lupa akan pancasila sehingga pancasila pun hilang? harapan yang tersisa hanyalah doa dan kesadaran, berharap pada asa yang semu bila tiada realisasi.

 Satu hal yang harus kita ingat, jangan menjadikan kepentingan dan kekuasaan menajdi sesuatu yang harus diperjuangkan. ingat jati diri kita, yaitu bangsa yang merah putih dan jangan pernah melupakan pancasila karena dia yang akan selalu berdiri abadi diatas sana mengumandangkan nilai bangsa agar kita selalu bisa ingat darimana bangsa ini lahir, dimana kita berpijak, dan siapa kita yang sesungguhnya.


*salah satu tulisan saya yang ada pada suatu produk jurnalistik sastra salah satu organisasi pers "VIADUCT' yaitu Nada Minor edisi Mei 2009.

Sunday, November 13, 2011

Manusia Jalang ( Refleksi )

Luas daratan, sempit nyatanya..
Penuh kebusukan sesaat..


Membuat etikad baik tiada bernilai guna..
Mati..mati..matilah kalian..!!


Para manusia jalang yang hanya hidup demi diri sendiri..
Matilah kalian!!


yang hanya berani bersembunyi dibalik kekuasaan sesaat semena-mena..
Neraka tempatmu,,bukan disini,,bukan didunia ini..


Enyahlah kalian wahai para manusia jalang..


yang hidup hanya demi kepentingan sendiri..


Ini dunia kami..bukan kalian para manusia jalang..


* Ditulis pada tanggal 29 November 2009