Monday, November 14, 2011

Pancasilaku

Kita ini bangsa yang bermoral dan berjiwakan pancasila, dimana dengan bangga dan lantang kita mengatakan "Garuda di dadaku, merah putih tempatku bernaung". suatu pedoman bangsa yang telah ada sejak awal kemerdekaan bangsa kita dan merupakan suatu karya nada yang telah disiratkan oleh soekarno demi mengarahkan negara dan bangsa ke arah yang seharusnya. 
Sejalan dengan waktu yang terus bergulir, zaman pun ikut berubah seiring berjalannya era globalisasi. membuat bangsa kita terbuai akan perubahan, tetapi satu hal yang tak pernah berubah adalah pancasilaku, karena dia akan tetap ada berdiri tegar menjaga arah bangsa.

Segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang abadi kecuali "kepentingan". berawal dari jati diri bangsa, pancasila terjunjung tinggi ke angkasa sampai pada akhirnya mulai tak terhiraukan dan semakin kehilangan maknanya hanya karena kepentingan. Bangsa kita mulai lupa akan siapa jati diri mereka yang sebenarnya, mereka lupa bahwa kita adalah satu kesatuan seperti apa disiratkan pancasila.

Kulihat fenomena yang menyayat hati, peristiwa pertumapahan darah antar saudara di tanah ambon, mereka salaing mencaci, menyakiti satu sama lain hanya karena termakan isu kepentingan. melupakan apa yang pancasila jaga sampai sekarang yang merupakan hasil perjuangan bangsa untuk mencapai kemerdekaan ini.
Kapankah dapat aku melihat garudaku membawa pancasila terbang tinggi dengan senyuman indah? mungkin tak ada yang pernah tahu bila kita tetap seperti ini, bangsa yang hanya bisa terbuai akan perubahan lalu  mulai melupakan nilai pancasila. Lalu aku pun teringat akan satu hal terpenting yang terngiang di telingaku, "Ketuhanan Yang Maha Esa".

Ya, nilai itu merupakan nilai dasar bagi setiap insan bangsa yang merupakan salah satu dari kelima nilai pancasilaku. sebuah ideologi bangsa yang ada untuk menjadi dasar sebuah negara agar tetap pada alurnya yang lurus, tetapi mengapa terkadang banyak terlihat dimanfaatkan untuk mencapai keuntungan semata, hanya demi kekuasaan.  
Entah apa yang telah terjadi pada bangsa ini, yang jelas yang akan selalu menjadi pertanyaan adalah "Pancasilaku, kemanakah?". Apakah dia menjaga?ataukah kita yang lupa akan pancasila sehingga pancasila pun hilang? harapan yang tersisa hanyalah doa dan kesadaran, berharap pada asa yang semu bila tiada realisasi.

 Satu hal yang harus kita ingat, jangan menjadikan kepentingan dan kekuasaan menajdi sesuatu yang harus diperjuangkan. ingat jati diri kita, yaitu bangsa yang merah putih dan jangan pernah melupakan pancasila karena dia yang akan selalu berdiri abadi diatas sana mengumandangkan nilai bangsa agar kita selalu bisa ingat darimana bangsa ini lahir, dimana kita berpijak, dan siapa kita yang sesungguhnya.


*salah satu tulisan saya yang ada pada suatu produk jurnalistik sastra salah satu organisasi pers "VIADUCT' yaitu Nada Minor edisi Mei 2009.

No comments:

Post a Comment