Thursday, January 19, 2012

Masa Lalu ( Refleksi )

Dia bagian kehidupan yang pernah ku jalani..

Dia bagian dari sedihku dahulu..

Dia bagian kebahagiaan yang pernah singgah..

dan Dia adalah sebuah retakan jiwa yang tak pernah akan kembali..

Setiap insan manusia memiliki lembar jiwa hidup masing-masing..

melewati portal-portal emosi jiwa..

terkadang Dia mengikat erat..

terkadang Dia bias tanpa jejak..

terkadang Dia hilang karena keterpaksaan..

terkadang Dia pergi tak beralasan..

suka yang ditinggalkan hanyalah sesaat..

tetapi duka yang ditoreh berbekas keras..

bisa apakah kita?

teriak?

marah?

atau kah cukup dengan diam?

kenyataan yang harus ditempuh dihantui selalu oleh Dia..

setiap langkah kaki terpijak hanya teringat luka itu..

sesaat luka itu hilang.. 

tapi...

akan ada masa Dia kembali melalui mereka..

Dia tidak mungkin dihapuskan..

Dia hanya mungkin untuk dipendam..

jalani.. hadapi..

karena Dia tidak bisa kita benci..

karena Dia tidak bisa kita buang..

karena Dia..

Dia sang Masa Lalu..



 NB: ungkapan perasaan yang sedang masa penyembuhan yg terluka kembali (18 Januari 2012 di suatu  
        tempat di pojok kota bintaro) .

Thursday, January 5, 2012

Hukum Rimba ( Refleksi )

Era beradu sangat cepat,
beralih dari masa ke masa menuju suatu bentuk sempurna..
apakah nyata?TIDAK!

Semua itu hanyalah topeng!
semua yang kuat berkuasa, layaknya pedalaman hutan..
bertopengkan keadilan dan kesamaan..

Hanya tampak luar yang elok,
nyatanya hukum rimba itu tidak pernah hilang..
penindasan tidak akan pernah hilang..
karena sang raja rimba tidka pernah berganti..
hanya memperhalus caranya bak benang putih polos..

ya.. inilah dunia kita..

*dipersembahkan untuk para wakil rakyat yang terhormat

Wednesday, January 4, 2012

Pilar Kebangsaan yang Memudar

Dulu semasa saya kecil saya ingat betul saya selalu diajarkan dirumah dan disekolah akan nilai-nilai luhur kebangsaan, nilai yang membuat saya itu bangga akan bangsa ini, bangsa yang kaya akan keragaman dari suku, agama, dan ras. banyak sekali dulu saya diajarkan tentang berbagai budaya yang ada seperti dayak, jawa, sulawesi dan lainnya. yang jelas semasa saya kecil adalah masa dimana saya merasa bangsa ini bangsa yang menerima keragaman, bangsa yang memiliki rasa toleransi yang tinggi antar sesama. indonesia sangatlah indah menurut saya semasa kecil dulu. karena dimana-mana diterapkan nilai-nilai luhur yang membuat setiap generasi penerus itu adalah sosok yang berkarakter pluralis.

yang paling saya suka dulu adalah pada saat duduk dibangku sekolah dasar, pada saat kita selalu melaksanakan upacara hari senin yang diwajibkan. disana lah saya bisa selalu mendengar lagu-lagu kebangsaan yang sangat indah dan membuat saya semakin ingin menjadi orang yang berguna bagi bangsa. ingat akan sejarah para pahlawan, para pejuang kemerdekaan sehingga sampai bisa membentuk NKRI ini. namun, saat ini saya sangat sedih, karena tidak lagi saya bisa melihat setiap sekolah melaksanakan upacara dihari senin, mungkin masih ada beberapa sekolah di daerah dan dikota yang melaksanakan tapi kebanyakan tidak. entah kenapa, padahal menurut saya itu salah satu faktor yang bisa membuat generasi-generasi muda ini memiliki karakter kebangsaan yang kental.

Bahkan dulu saya ingat sekali di sekolah-sekolah negeri itu mengajarkan nilai agama yang sangat luhur bukan doktrinisasi seperti sekarang. dulu pengajaran agama di sekolah sangat baik dan kental, bahkan jelas. tapi sekarang saya melihat adanya sedikit doktrin-doktrin yang dapat membuat munculnya bibit anti keragamaan. apapun agama yang diajarkan semua itu sama untuk zaman sekarang. pelajaran agama semasa saya kecil selalu menerapkan dan memasukkan nilai-nilai luhur pilar kebangsaan didalamnya yang juga menjadi dasar bangsa negara ini, Pancasila. tapi sekarang apakah iya Pancasila masih dimasukkan dalam pelajaran agama? sekali lagi dengan menyesal saya katakan, tidak semua bahkan kebanyakan tidak melakukan itu. menyedihkan sekali bagaimana melihat cara kita semua mendidik generasi muda sekarang. hanya nilai kebencian, kekerasan dan ketidakpedulian yang lebih mencolok dibanding nilai kebangsaan.

Saya rasa nilai luhur yang selalu saya dan mungkin rekan-rekan terima dulu patut untuk diprioritaskan sekarang dalam bidang pendidikan, sebelum generasi ini tumbuh menjadi generasi yang lupa akan jati diri bangsa yang sesungguhnya yaitu pluralis. bagi saya ada 2 nilai luhur yang menurut saya dapat dikatakan sebagai pilar kebangsaan untuk bangsa ini yang pertama adalah nilai dari PANCASILA, dan yang kedua adalah nilai dari SUMPAH PEMUDA. kedua pilar ini merupakan titik vital dalam membangun karakter generasi bangsa , bagaimana tidak? semua telah dirumuskan secara jenius oleh leluhur pejuang kita kedalam pilar bangsa tersebut. bila sejak dini pilar-pilar tersebut tetap ditanamkan kedalam setiap diri kita pastilah kita akan jadi bangsa yang jauh lebih maju.

Kenapa saya mengatakan pilar-pilar ini sangat penting? coba kita lihat lagi apa sih Pancasila itu :

PANCASILA

1. KETUHANAN YANG MAHA ESA
2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
3. PERSATUAN INDONESIA
4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM 
    PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN
5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

Mari kita baca baik-baik dan renungi kelima sila tersebut dan lihat nilai luhur yang dirumuskan didalamnya. sejak dahulu para leluhur kita sudah merumuskan suatu dasar yang sesuai dengan jati diri bangsa ini, keragaman. dulu Pancasila selalu saya terima saat saya mulai duduk di bangku SD sampai SMA. bayangkan jika generasi muda kita dari awal telah ditanami dengan nilai Pancasila secara mendalam, maka kita akan memiliki banyak generasi maju dan bisa membanggakan Indonesia ini.

lalu, pilar kebangsaan yang kedua yang bagi saya sangat penting dalam membangun karakter bangsa adalah yang selalu diperingati setiap tanggal 28 Oktober, ya.. itu adalah nilai luhur dari SUMPAH PEMUDA, masih ingat dengan isi nya?

SUMPAH PEMUDA

1. KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGAKU BERTUMPAH DARAH YANG SATU, 
    TANAH AIR INDONESIA
2. KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGAKU BERBANGSA YANG SATU, 
    BANGSA INDONESIA
3. KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENJUNJUNG BAHASA PERSATUAN, 
    BAHASA INDONESIA

dari yang tersirat saja didalam sumpah pemuda seharusnya kita bisa langsung sadar kalau sejak awal bangsa ini sudah menjunjung tinggi nilai keragamaan, mendahulukan kebangsaan diatas segala kepentingan suku, agama, dan ras. dulu saat saya disuruh mengumandangkan sumpah pemuda saya hanya sekedar membaca saja tetapi lama kelamaan saat saya mulai bisa mengerti ternyata saya bangga mengenal sumpah pemuda dan bisa menyuarakannya. bayangkan bila setiap jati diri kita memegang kuat nilai semangat pemuda indonesia ini, mungkin tidak dapat menghilangkan secara bersih nilai anti-pluralis, nilai kekerasan, mental kekacauan tetapi setidaknya kita bisa memulai untuk mencegah dan lagi membangun karakter yang berbangsa ini.

lihatlah kedua pilar kebangsaan yang sangat kuat ini, andai saja nilai luhur ini tidak dilupakan oleh kita hanya karena perkembangan zaman dan perkembangan pemikiran pengkotakan. pasti bangsa ini akan menjadi bangsa yang hebat yang bisa saling membangun dalam seluruh keragaman yang ada. memang mulai memudar nilai-nilai ini tapi apakah kita mau membuatnya hilang? relakah kita kehilangan jati diri bangsa kita yang sesungguhnya? apakah kita mau membuat semua perjuangan para leluhur kita menjadi sia-sia?

saya rasa kita harus kembali sadar, bahwa ini penting untuk perubahan yang kita butuhkan bagi bangsa yang 'terpuruk' ini. mari kita sama-sama bangun kembali jati diri bangsa yang plurais dan nasionalis seperti dahulu. mari mulai dari diri kita lalu kita bawa kepada sekitar kita. ingatlah, apapun suku, agama, dan ras kita.. KITA ADALAH SATU, BANGSA INDONESIA. 

"..bangsa yang hebat adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah.." (Bung Karno)